Ursinus Medellu is in my opinion, one of the most admired Senior Police officers of Indonesia. His years in public service is a personal achievement and a reflection of the dedication, personal discipline, professionalism and hard work he put in his chosen career. It is to his great credit that he remains a simple man who dedicated his life to his work and did not take advantage of his position for personal gains. Nowadays, this quality is rarety and is indeed a great credit to Indonesia. General Medellu has done his country proud by giving his all to serve for the best interest of the Indonesian people.
- Fidel Valdez Ramos; Former President Republic of the Philipines (1992–1998)
Saya mengenal pribadi beliau sebagai sosok Polisi yang memiliki integritas dan idealisme tinggi untuk membangun institusi Polri yang profesional, bersih dan dicintai masyarakat. Latar belakang pengabdian beliau, yang dirintis melalui medan perjuangan kemerdekaan sebagai anggota TNI-AD pada Brigade XV dengan pangkat Kapten TNI dan selanjutnya lebih memilih untuk mengabdikan diri menjadi anggota Bhayangkara Polri dengan pangkat Aipda, menunjukkan besarnya kecintaan beliau terhadap Polri. Kecintaan tersebut terus membara dan terpelihara mengiringi langkah perjalanan karier selanjutnya pada berbagai jenjang kepangkatan hingga jabatan Perwira Tinggi sebagai Direktur Lalulintas dan Kapolda Sumatera Utara.
- Drs. Timur Pradopo; Jenderal Polisi, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
Kekaguman saya terhadap kesederhanaan Pak Medellu yang mencerminkan kejujurannya semakin bertambah ketika saya mengunjungi beliau di rumahnya di bilangan jalan Otista di Jakarta. Ia tidak menempati rumah megah di pinggir jalan besar yang terletak di wilayah elite seperti kebanyakan perwira tinggi kepolisian lainnya. Justru rumahnya berada di gang yang sempit dengan bangunan rumah yang sederhana. Saya hampir-hampir tidak percaya bahwa seorang jenderal tinggal di rumah yang sesederhana itu. Namun, itulah Pak Medellu.
- Dr. Bambang Widjaja; Sekretaris Majelis Pertimbangan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI)
Bagi saya, Pak Medellu adalah seorang “Polisi berhati Pendeta”. Beliau sungguh sosok seorang bapak, gembala, dan pemimpin, tempat banyak orang mengadu. Selain tegas dalam memimpin, dia juga memiliki hati yang compassionate dan merciful. Sekali lagi, Pak Medellu bagi saya adalah “Polisi berhati Pendeta”.
- DR. Talas Sianturi S.H.
Benar seperti apa yang firman Tuhan katakan, “Tuhan akan meninggikan mereka yang rendah dan merendahkan siapa yang tinggi hati”. Hari ini Pak Medellu sudah tidak bersama kita, tapi semangatnya, keteladanannya tetap ada dan terus membara dalam hati saya. Pak Medellu, pemimpin saya, mentor saya, guru saya, ayah saya dan sahabat saya yang sejati.
- Andreas Nawawi