|
Sinopsis Buku: "Semua harus ditulis. Apa pun. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna." --Pramoedya Ananta Toer Begitulah pesan singkat yang diterima penulis. Ada begitu banyak manfaat yang diperoleh dari aktivitas yang satu ini. Anne Frank, Soe Hok Gie, Pramoedya, dan para penulis lain jelas tak menyangka apa yang mereka tulis akan menjadi catatan sejarah. Siapa pun Anda--aktivis, pelajar, mahasiswa, guru, dosen, ibu rumah tangga, pegawai, tukang becak, kusir, sais, jaksa, hakim, dan pemulung ataupun lainnya--memiliki seiarah masing-masing. Sebuah sejarah yang boleh jadi tidak berarti bagi yang lain, namun amat menjerat begitu nikmat bagi pelakunya. Sebuah catatan kehidupan yang bakal memiliki arti untuk masa depan, karena terjalin berkelindan dengan masa lalu. Anda masih enggan untuk sekedar corat-coret di atas kertas? Masih malas menarikan jari pada keyboard? Tak sudi sekadar mengingat kejadian hari kemarin, apa yang Anda rasakan saat ini, atau apa yang ingin Anda gapai di masa depan? Ayo, tulislah! Apa pun jadinya, apa pun hasilnya, betapa pun buruknya. Tak usah Anda pedulikan apakah tulisan itu kelak berguna atau tidak. Buku ini mengajarkan pada Anda bagaimana menciptakan mood menulis, membiasakan diri menulis diary, rakus membaca, merevisi usai tulisan jadi, menulis untuk terapi, mengatasi kemacetan dalam menulis, mengidolakan penulis, produktif menulis, meningkatkan daya ingat, mereduksi alasan "Ah, kalau cuma gitu, aku juga bisa", dan menulis sebagai satu-satunya cara agar tetap waras. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |