CATEGORY

Suka snorkeling atau diving? Hobi memancing dan mengamati kehidupan binatang laut? Suka jeprat-jepret dengan latar pantai dan keindahan alam bahari? Berarti kamu harus pergi ke Raja Ampat dan Sorong!

Ya! Raja Ampat dan Sorong memang sangat menggoda untuk didatangi. Tebing Wayag yang keren untuk melihat gugusan pulau Raja Ampat dengan gradasi warna yang indah, spot-spot cantik untuk snorkeling atau diving, margasatwa khas yang tidak bisa ditemui di tempat lain, Pulau Um dan Air Terjun Klaweran Sorong yang memesona, masyarakat Raja Ampat dan Sorong yang ramah, serta adat istiadat dan batik Papua yang unik adalah sejumlah hal yang bisa ditemui di sana. Namun, traveling ke sana sering diidentikkan dengan kata Mahal!

Benarkah begitu?

Lost in Raja Ampat & Sorong menjawab kekhawatiran itu dengan menyajikan panduan lengkap dalam menyusun itinerary dan meminimalisasi pos-pos pengeluaran dengan cerdas. Tak ketinggalan cerita perjalanan yang seru dan tak terlupakan di Raja Ampat dan Sorong. Jadi makin pengin segera berlibur di Bumi Mutiara Hitam, kan? :D

“.... Lost In Raja Ampat & Sorong memberikan gambaran informasi yang cukup lengkap, mulai dari situasi geografis hingga akomodasi serta highlight yang seru-seru di kawasan Raja Ampat dan Sorong....”

(Riyanni Djangkaru, Editor In Chief Divemag Indonesia, @r_djangkaru)

“.... Buku ini membuat saya semakin ngiler karena berisi informasi yang komprehensif serta tips yang mencerahkan bahwa ke Raja Ampat tidak selalu harus memakan biaya banyak....”

(Tommy Tjokro, Adventure Seeker from 811 Show Metro TV)

“.... Melalui Lost in Raja Ampat & Sorong Anda diajak berpetualang menikmati suasana alam eksotis yang penuh keajaiban....”

(Ricardo Indra, Head of Corporate Communication Division PT Telkomsel, Pehobi traveling, diving, cycling, dan flying)



“.... Lost in Raja Ampat & Sorong termasuk salah satu peranti provokasi agar kita semakin mengenal, memahami dan mencintai kekayaan alam Indonesia yang demikian beragam dan cantik....”

(Elok Dyah Messwati, Wartawan Harian Kompas, Pendiri Komunitas Backpacker Dunia)