|
|
Sinopsis Buku: Imlek tahun ini terasa begitu berbeda bila dibandingkan Imlek paefe tahun-tahun sebelumnya. Sebab, inilah Imlek pertama yang saya rayakan tanpa Gus Dur. Padahal, sangat banyak yang ingin saya ceritakan tentang kebahagiaan Imlek, tetapi sekarang saya tidak tahu Gus Dur berada di mana? Saya juga tidak tahu harus ke mana mencari Gus Dur. Karena itulah, saya menulis dengan harapan di mana pun Gus Dur berada, semoga bisa membaca tulisan ini.
Seorang sahabat bertanya "Apa yang membuatmu begitu mencintai Gus Dur?" Saya hanya memiliki sebuah jawaban: "Karena Gus Dur adalah ayah saya." Sahabat itu menertawakan jawaban saya. Apakah jawaban saya salah, Gus Dur? Jawaban apa yang harus dikatakan lagi bila Gus Dur sudah memenuhi keinginan saya (untuk merayakan Imlek)? Bukankah hanya seorang ayah yang menyayangi anaknyalah yang mau memberikan apa yang membuat anaknya berbahagia? Karena itu, betapa inginnya saat Imlek ini saya menjura pada Gus Dur. Namun, tampaknya Gus Dur sedang menempuh perjalanan ke sebuah tempat yang lebih tinggi, sehingga saya hanya bisa mengatakan: Gus Dur, xie-xie, semoga Gus Dur sampai kepada Sang Cahaya. Amin.
*****
Imlek Tanpa Gus Dur dan 21 tulisan lainnya: Adat dan Adab Menulis; Dari Seniman kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim; Diskusi Sastra: Lebih Mendalam dan Humanis; Drama Kampanye; Ghirah Sastra Tionghoa Terus Menyala; Makam Suci Bukit Lingzhan; Kefemininan Sepak Bola; Jangan Main-main dengan Sastra(wan); Belibis di Masjid Qin Jing; Penulis Berbahasa Cina: Tetap Semangat di Usia Renta; Pinokio, Arjuna, dan Uebermensch; Politisasi Kata-Kata; Ronaldo, Ludruk, dan Pilgub; Sastra Cina: Bangkit dari Mati Suri; Saya Bersumpah...Saya Berjanji...; Suramadu oh Suramadu; Tebu Imlek; Wajah-wajah Kemerdekaan; Walang Kekek di Xue Feng; Wayang: Belajar dari Bayang; What Is Bahasa Daerah?
Resensi Buku:
Buku Lainnya oleh Lan Fang:
| Rp 30.000 Rp 25.500 "Saya merasa kehilangan. Saya membaca semua novel karyanya. Bahkan salah satunya saya pakai latihan menerjemahkannya ke dalam bahasa Mandarin waktu ... [selengkapnya] | | Rp 49.000 Rp 34.300 Pernah dimuat sebagai cerbung di Klasika KOMPAS.
Politisi identik dengan orang-orang ambisius dalam meraih kekuasaan. Tidak jarang dengan ... [selengkapnya] | | Rp 27.500 Rp 23.375 Yang Liu adalah ….
Obsesi!
Obsesi yang terwujud!
Obsesi tentang Yang Liu sudah mengendap 3 tahunan, ketika aku terpikat ... [selengkapnya] |
Lihat semua buku yang dikarang oleh Lan Fang »
| Tentang Pengarang:
Dilahirkan di Banjarmasin pada tanggal 5 Maret 1970 dari pasangan Johnny Gautama dan (Alm.) Yang Mei Ing, sebagai anak sulung dari dua bersaudara. Adiknya bernama Janet Gautama. Pada tahun 1988, ia menyelesaikan SMA-nya di Banjarmasin lalu meneruskan dan menyelesaikan studinya di Fakultas Hukum Universitas Surabaya (UBAYA).Walaupun terlahir dalam keluarga keturunan Cina yang cukup konservatif dan lebih berkonsentrasi kepada dunia bisnis, Lang Fang sudah suka menulis dan membaca sejak usia sekolah dasar.Sebetulnya keinginan Lan Fang untuk menulis cerpen sudah mulai ada sejak SMP ketika bacaannya mulai beralih kepada majalah-majalah remaja seperti Anita Cemerlang dan Gadis. Tetapi karena dianggap "ganjil" dan "tidak tertangkap mata" oleh keluarga, tidak ada motivasi kuat untuk mempertajam ... [ selengkapnya]
|
Buku Sejenis Lainnya:
oleh Budi Martanto
Rp 64.800 Rp 55.080
Umur menentukan kesuksesan? Belum tentu!
Sembilan belas pengusaha muda menceritakan kisahnya dalam meraih hal yang paling didambakan ... [selengkapnya] | oleh Joe Navarro
Rp 65.000 Rp 55.250
HANYA DENGAN TATAPAN SESAAT, ANDA AKAN MENGETAHUI APA YANG DIKATAKAN SEMUA ORANG MELALUI BAHASA TUBUHNYA
... [selengkapnya] | oleh Dedy Susanto
Rp 48.000 Rp 40.800 Aku Sesungghunya Lebih Mampu daripada yang Aku Duga
Pemulihan Jiwa 4adalah buku penguat jiwa bagi semua orang yang ... [selengkapnya] | oleh Eka Wartana
Rp 80.000 Rp 68.000 "Insanity is doing the same thing, over and over again, but expecting different results."
- ... [selengkapnya] |
Lihat semua buku sejenis »
Advertisement
|
|